Posted on 18 Maret 2011 by andaners
MANUSIA sebagai FOKUS SENTRAL
Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetia, humanities dan kiat/art (Watson,1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti dinyatakan oleh Watson (1985) human care is the heart of nursing. Pandangan tentang keperawatan sebagai sains tentang human care adalah komprehensif. Ini termasuk pengembangan pengetahuan sebagai basis dalam area-area :
1. Pengkajian terhadap kondisi manusia
2. Eksplikasi dari pengalaman manusia dengan, dan responnya terhadap berbagai kondisi sehat-sakit
3. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya
4. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship
5. Studi tentang sistem untuk bagaimana human care mesti diwujudkan
Dalam eksplikasi sains tentang human care pencarian harus termasuk beragam metoda untuk memperoleh pemahaman utuh dari human phenomena. Pencarian ini harus memfasilitasi integrasi pengetahuan dari biomedical,perilaku,sosiokultural, seni dan humaniora untuk menemukan pengetahuan keperawatan baru. Melalui strategi integrasi dan analisis, dunia objektifitas dapat dihubungkan dengan dunia subjektif dari pengalaman manusia untuk mencapai linkage ini. Perspektif tentang human science memberi kesempatan bagi pemikir/peneliti keperawatan untuk melakukan telaah terhadap keilmuan keperawatan dan arahnya, guna meletakkan dasar-dasar subject matter serta tanggung jawab ilmiah dan sosialnya. Melalui perspektif ini, kajian terhadap makna,nilai etika tentang manusia, kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan.
Dalam pandangan keperawatan manusia diyakini sebagai person as a whole, as a fully functional integrated self. Dalam konsep holism ini, manusia dilihat sebagai sosok yang utuh, …..the human is viewed as greater than, and different from, the sum of his or her parts …. (Watson,1985:14) yang bermakna bahwa keberadaan berbagai aspek dari diri seorang manusia, secara bersama-sama berfungsi dan berespon untuk mewujudkan keutuhannya. Karena keutuhan ini maka manusia itu unik, berbeda dari manusia lain. Manusia juga diyakini sebagai sistem terbuka (openned system), yang berinteraksi dengan manusia lain dan lingkungannya secara dinamis, berkesinambungan dan itu semua penting untuk perkembangan personalnya. Pandangan dasar tentang manusia ini, yang dalam paradigma keperawatan merupakan fokus sentral pada saatnya memberi arah pada eksplorasi tentang human science , human responses (to health and illness) dan human care serta menuntun perawat untuk memahami dan memperlakukan manusia lain (klien) secara utuh, unik dan manusiawi.
Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetia, humanities dan kiat/art (Watson,1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti dinyatakan oleh Watson (1985) human care is the heart of nursing. Pandangan tentang keperawatan sebagai sains tentang human care adalah komprehensif. Ini termasuk pengembangan pengetahuan sebagai basis dalam area-area :
1. Pengkajian terhadap kondisi manusia
2. Eksplikasi dari pengalaman manusia dengan, dan responnya terhadap berbagai kondisi sehat-sakit
3. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya
4. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship
5. Studi tentang sistem untuk bagaimana human care mesti diwujudkan
Dalam eksplikasi sains tentang human care pencarian harus termasuk beragam metoda untuk memperoleh pemahaman utuh dari human phenomena. Pencarian ini harus memfasilitasi integrasi pengetahuan dari biomedical,perilaku,sosiokultural, seni dan humaniora untuk menemukan pengetahuan keperawatan baru. Melalui strategi integrasi dan analisis, dunia objektifitas dapat dihubungkan dengan dunia subjektif dari pengalaman manusia untuk mencapai linkage ini. Perspektif tentang human science memberi kesempatan bagi pemikir/peneliti keperawatan untuk melakukan telaah terhadap keilmuan keperawatan dan arahnya, guna meletakkan dasar-dasar subject matter serta tanggung jawab ilmiah dan sosialnya. Melalui perspektif ini, kajian terhadap makna,nilai etika tentang manusia, kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan.
Dalam pandangan keperawatan manusia diyakini sebagai person as a whole, as a fully functional integrated self. Dalam konsep holism ini, manusia dilihat sebagai sosok yang utuh, …..the human is viewed as greater than, and different from, the sum of his or her parts …. (Watson,1985:14) yang bermakna bahwa keberadaan berbagai aspek dari diri seorang manusia, secara bersama-sama berfungsi dan berespon untuk mewujudkan keutuhannya. Karena keutuhan ini maka manusia itu unik, berbeda dari manusia lain. Manusia juga diyakini sebagai sistem terbuka (openned system), yang berinteraksi dengan manusia lain dan lingkungannya secara dinamis, berkesinambungan dan itu semua penting untuk perkembangan personalnya. Pandangan dasar tentang manusia ini, yang dalam paradigma keperawatan merupakan fokus sentral pada saatnya memberi arah pada eksplorasi tentang human science , human responses (to health and illness) dan human care serta menuntun perawat untuk memahami dan memperlakukan manusia lain (klien) secara utuh, unik dan manusiawi.
SEHAT/KESEHATAN
• Watson (1985:48) menyatakan sehat sebagai unity and harmony within the mind,body and soul. Its also associated with the degree of congruence between the self as perceived and the self as experienced, Such a viewed of health focuses on the entire nature of the individual in his or her physical,social.esthetic and moral realms-instead of just certain aspects oh human behavior and physiology. Definisi tersebut mengungkap bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh dan selaras antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Pandangan tentang kesehatan berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal yang bersifat fisik,sosial,etis dan moral, tidak sekedar berfokus pada aspek-aspek perilaku dan fisiologi manusia semata. Dari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat dikemDari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip antara lain :
• Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi.
• Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi•
. Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
• Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis.
• Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh (manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat mengganggu (agent,environment).
• Carative factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat.
• Watson (1985:48) menyatakan sehat sebagai unity and harmony within the mind,body and soul. Its also associated with the degree of congruence between the self as perceived and the self as experienced, Such a viewed of health focuses on the entire nature of the individual in his or her physical,social.esthetic and moral realms-instead of just certain aspects oh human behavior and physiology. Definisi tersebut mengungkap bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh dan selaras antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Pandangan tentang kesehatan berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal yang bersifat fisik,sosial,etis dan moral, tidak sekedar berfokus pada aspek-aspek perilaku dan fisiologi manusia semata. Dari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat dikemDari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip antara lain :
• Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi.
• Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi•
. Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
• Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis.
• Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh (manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat mengganggu (agent,environment).
• Carative factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat.
A.Carrative factor
Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor adalah:
1. Nilai-nilai kemanusiaan dan Altruistik(Humanistic-Altruistic System Value )
2. keyakinan dan harapan(Faith and Hope)
3. Peka pada diri sendiri dan kepada oran lain(Sensitivity to self and others)
4. Membantu menumbuhkan kepercayaan,membuat hubungan dalam perawatan secara manusiawi
5. Pengekspresian perasaan positif dan negative
6. Proses pemecahan masalah perawatan secara kreativ (creative problem-solving caring process)
7. Pembelajaran secara transpersonal(transpersonal teaching learning)
8. Dukungan,perlindungan,perbaikan fisik,mental,social dan spiritual.
9. Bantuan kepada kebutuhan manusia(Human needs assistance)
10. Eksistensi fenomena kekuatan spiritual.
Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor adalah:
1. Nilai-nilai kemanusiaan dan Altruistik(Humanistic-Altruistic System Value )
2. keyakinan dan harapan(Faith and Hope)
3. Peka pada diri sendiri dan kepada oran lain(Sensitivity to self and others)
4. Membantu menumbuhkan kepercayaan,membuat hubungan dalam perawatan secara manusiawi
5. Pengekspresian perasaan positif dan negative
6. Proses pemecahan masalah perawatan secara kreativ (creative problem-solving caring process)
7. Pembelajaran secara transpersonal(transpersonal teaching learning)
8. Dukungan,perlindungan,perbaikan fisik,mental,social dan spiritual.
9. Bantuan kepada kebutuhan manusia(Human needs assistance)
10. Eksistensi fenomena kekuatan spiritual.
Dari kesepuluh carrative factors
diatas, Caring dalam keperawatan menyangkut upaya memperlakukan klien secara
manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya
(Watson,1985) ini berkenaan dengan proses yang humanitis dalam menentukan
kondisi terpenuhi tidaknya kebutuhan dasar manusia dan melakukan upaya
pemenuhannya melalui berbagai bentuk intervensi yang bukan hanya berupa
kemampuan teknis tetapi disertai “warmth, kindness, compassion”. Watson
kemudian memperkenalkan “clinical caritas process”(CCP),untuk menempatkan
carative factor nya,yang berasal dari bahasa yunani “cherish”,yang berarti
memberi cinta dan perhatian khusus.Jadi clinical caritas process adalah suatu
praktek perawatan pasien dengan sepenuh hati kesadaran,dan cinta.
Clinical caritas process,adalah
sebagai berikut:
Merawat pasien dengan penuh kesadaran,sepenuh hati dan cinta.v
v hadir secara jiwa dan raga,supportif dan mampu mengekspresikan perasaan negative dan positif dari dasar-dasar nilai spiritual diri dalam hubunganya dengan pasien sebagai one-being-cared-for.
Budidayav nilai spiritual dan transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih terbuka peka dan iba.
kreatif menggunakan diri dan segala cara dalam proses perawatan,secara artistk,sebagai bagian dari caring-healing-practice.v
v menciptakan lingkungan penyembuhan di semua level,fisik dan non fisik,dengan penuh kesadaran dan keseluruhan,yang memperhatikan keindahan,kenyamanan,kehormatan dan kedamaian.
Terlibat dalamv proses pengalaman belajar mengajar,yang dihadirkan sebagai kesatuan “menjadi dan berarti”(being and meaning),dan mencoba melihat dan mengacu pada kerangka berfikir orang lain.
B. Transpersonal caring relationship
Menurut Watson(1999),transpersonal caring relationship itu berkarakteriskkan hubungan khusus manusia yang tergantung pada:
Moral perawat yang berkomitmen melindungi dan meningkatkan martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya.v
v Perawat merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan menghargai spiritual ,oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek.
Perawatanv berkesadaran bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk menyembuhkan sejak,hubungan,pengalaman dan persepsi sedang berlangsung.
Hubunganv ini menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilain secara objektif,menunjukkan perhatian kepada subjektifitas seseorang, dan lebih mendalami situasi kesehatan diri mereka sendiri.Kesadaran perawat menjadi perhatian penting untuk keberlanjutan dan pemahaman terhadap persepsi orang lain.
Pendekatan ini menyoroti keunikan dari keduav belah pihak,yaitu perawat dan pasien,dan juga hubungan saling mneguntungkan antara dua individu,yang menjadi dasar dari suatu hubungan.Oleh karena itu,yang merawat dan yang di rawat keduanya terhubung dalam mencari makna dan kesatuan,dan mungkin mampu merasakan penderitaan pasien.
Istilah transpersonal berarti pergi keluar diriv sendiri dan memungkinkan untuk menggapai kedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pasien.Pada akhirnya,tujuan dari transpersonal caring relationship adalah berkaitan dengan melindungi,meningkatkan dan mempertahankan martabat ,kemanusiaan,kesatuan dan keselarasan batin.
Merawat pasien dengan penuh kesadaran,sepenuh hati dan cinta.v
v hadir secara jiwa dan raga,supportif dan mampu mengekspresikan perasaan negative dan positif dari dasar-dasar nilai spiritual diri dalam hubunganya dengan pasien sebagai one-being-cared-for.
Budidayav nilai spiritual dan transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih terbuka peka dan iba.
kreatif menggunakan diri dan segala cara dalam proses perawatan,secara artistk,sebagai bagian dari caring-healing-practice.v
v menciptakan lingkungan penyembuhan di semua level,fisik dan non fisik,dengan penuh kesadaran dan keseluruhan,yang memperhatikan keindahan,kenyamanan,kehormatan dan kedamaian.
Terlibat dalamv proses pengalaman belajar mengajar,yang dihadirkan sebagai kesatuan “menjadi dan berarti”(being and meaning),dan mencoba melihat dan mengacu pada kerangka berfikir orang lain.
B. Transpersonal caring relationship
Menurut Watson(1999),transpersonal caring relationship itu berkarakteriskkan hubungan khusus manusia yang tergantung pada:
Moral perawat yang berkomitmen melindungi dan meningkatkan martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya.v
v Perawat merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan menghargai spiritual ,oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek.
Perawatanv berkesadaran bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk menyembuhkan sejak,hubungan,pengalaman dan persepsi sedang berlangsung.
Hubunganv ini menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilain secara objektif,menunjukkan perhatian kepada subjektifitas seseorang, dan lebih mendalami situasi kesehatan diri mereka sendiri.Kesadaran perawat menjadi perhatian penting untuk keberlanjutan dan pemahaman terhadap persepsi orang lain.
Pendekatan ini menyoroti keunikan dari keduav belah pihak,yaitu perawat dan pasien,dan juga hubungan saling mneguntungkan antara dua individu,yang menjadi dasar dari suatu hubungan.Oleh karena itu,yang merawat dan yang di rawat keduanya terhubung dalam mencari makna dan kesatuan,dan mungkin mampu merasakan penderitaan pasien.
Istilah transpersonal berarti pergi keluar diriv sendiri dan memungkinkan untuk menggapai kedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pasien.Pada akhirnya,tujuan dari transpersonal caring relationship adalah berkaitan dengan melindungi,meningkatkan dan mempertahankan martabat ,kemanusiaan,kesatuan dan keselarasan batin.
C. CARING OCCATION/MOMENT
v CARING OCCATION menurut Watson(1988, 1999) adalah kesempatan (mengenai tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang pada saat human caring dilaksanakan , dan dari keduanya dengan phenomena tempat yang unik mempunyai kesempatan secara bersama datang dalam moment interaksi human to human . Bagi Watson (1988 b, 1999) bidang yang luar biasa yang sesuai dengan kerangka refensi seseorang atau perasaan-perasaan yang dialami seseorang , sensasi tubuh, pikiran atau kepercayaan spiritual , tujuan-tujuan, harapan-harapan pertimbangan dari lingkungan, arti persepsi seseorang kesemuanya berdasar pada pengalaman hidup yang dialami seseorang , sekarang atau masa yang akan . Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver juga perlu memahami kesadaan dan kehadiranya dalam moment merawat dengan pasienya , lebih lanjut dari kedua belah pihak perawat maupun yang dirawat dapat dipengaruhi oleh perawatan dan tindakan yang dilakukan keduanya , dengan demikian akan menjadi bagian dari pengalaman hidupnya sendiri
Caring occation bisa menjadi tranpersonal bilamana memungkinkan adanya semangat dari keduanya(perawat dan pasien) kemudian adanya kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan kemampuan –kemampuan untuk berkembang. (Watson 1999 , pp. 116-117)
v CARING OCCATION menurut Watson(1988, 1999) adalah kesempatan (mengenai tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang pada saat human caring dilaksanakan , dan dari keduanya dengan phenomena tempat yang unik mempunyai kesempatan secara bersama datang dalam moment interaksi human to human . Bagi Watson (1988 b, 1999) bidang yang luar biasa yang sesuai dengan kerangka refensi seseorang atau perasaan-perasaan yang dialami seseorang , sensasi tubuh, pikiran atau kepercayaan spiritual , tujuan-tujuan, harapan-harapan pertimbangan dari lingkungan, arti persepsi seseorang kesemuanya berdasar pada pengalaman hidup yang dialami seseorang , sekarang atau masa yang akan . Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver juga perlu memahami kesadaan dan kehadiranya dalam moment merawat dengan pasienya , lebih lanjut dari kedua belah pihak perawat maupun yang dirawat dapat dipengaruhi oleh perawatan dan tindakan yang dilakukan keduanya , dengan demikian akan menjadi bagian dari pengalaman hidupnya sendiri
Caring occation bisa menjadi tranpersonal bilamana memungkinkan adanya semangat dari keduanya(perawat dan pasien) kemudian adanya kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan kemampuan –kemampuan untuk berkembang. (Watson 1999 , pp. 116-117)
filsafat ilmu keperawatan
FILSAFAT
ILMU:
PERKEMBANGAN ILMU KEPERAWATAN
FILSAFAT
KEPERAWATAN
Membahas
tentang dasar untuk melakukan penalaran yang tepat dan berpikir secara mandiri,
logika, kritis.
Mahasiswa
akan dapat menggunakan logika dalam berfikir dam memiliki kemampuan merumuskan
pemikiran dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar
Karakteristik
Disiplin
Ilmu Keperawatan
Ilmu Keperawatan
Pandangan
unit, cara pandang seluruh fenomena yang mnerapkan batasan dan sifat penelitian
(Doheny, 1982).
Body of
knowledge/batang tubuh dari ilmu pengetahuan, praktik, dan sistem aturan
(Webster)
Ada hubungan
antara body of knowledge (teori), aplikasi teori (praktik) dan sistem aturan
(riset)
Karakteristik
Disiplin
Ilmu keperawatan
Ilmu keperawatan
Keperawatan sebagai disiplin dipandang sebagai hubungan teori,
praktik, dan riset yang diintegrasikan melalui proses keperawatan
Keperawatan dan pendekatan asuhan keperawatan sistematik
berdasar penelitian ilmiah dan metode pemecahan masalah
Keperawatan muncul sebagai disiplin yang terintegrasi baik dan
unik mencakup:
Ilmu pengetahuan (biologi, fisiologi, anatomi)
Seni dan kemanusiaan (sosiologi, falsafah, psikologi, bahasa
seni)
Integrasi, ekspansi, penggunaan area tersebut dalam
menyediakan asuhan keperawatan total membedakan keperawatan sebagai disiplin
FLORENCE
NIGHTINGALE (1820-1920)
Mulai
perubahan mendasar pada perawatan
Untuk perkembangan
keperawatan diperlukan perawat yang berpendidikan
Keperawatan
sebagai suatu profesi yang terpisah dari kedokteran dan memerlukan pengetahuan
yang berbeda dengan kedokteran
Lady of the
lamp (merawat tentara yang terluka pada Perang Krim)
ILMU KEPERAWATAN
Mencakup
ilmu-ilmu dasar (alam, sosial, perilaku), ilmu biomedik, ilmu kesehatan
masyarakat, ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan komunitas, dan ilmu
keperawatan klinik yang aplikasinya menggunakan pendekatan dan metode pemecahan
masalah secara saitifik atau ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan, menopang,
memelihara dan meningkatkan integritas kebutuhan dasar manusia.
WAWASAN ILMU
KEPERAWATAN
Mencakup
ilmu yang mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia, melalui pengkajian mendasar tentang hal yang melatarbelakangi serta
mempelajari barbagai upaya untuk mencapai kebutuhan dasar tersebut melalui
pemanfaatan semua sumber yang ada dan potensial
Bidang
garapan dan fenomena yang menjadi obyek studi ilmu keperawatan
Ada penyimpangan
atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
(bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) mulai dari tingkat individu utuh, mencakup
seluruh siklus kehidupan sampai pada tingkat masyarakat, yang juga tercerminkan
pada tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat sistem organ fungsional
sampai molekuler
TEORI DAN
KONSEP KEPERAWATAN
Teoria
(Yunani): berfikir abstrak
Melibatkan
fungsi inteletual terdiri atas prinsip, konsep, dan hubungannya
Diimplementasikan
secara terpadu dalam tahapan yang terorganisasikan dalam bentuk proses
penyelesaian masalah secara ilmiah meliputi pengkajian, penetapan diagnosa
keperawatan, perencanaan, tindakan keperawatan dan evaluasi hasil tindakan
keperawatan
Karakteristik
Dasar teori
Interelasi
konsep dalam teori yang menghasilkan cara melihat fenomena
Ada rencana
prinsip dan proposisi logis
Teori harus
mampu untuk riset agar valid dan realible
Berkontribusi
melakukan ekspansi ilmu keperawatan (teori harus dapat meningkatkan praktik)
Teori
dibutuhkan dalam disiplin ilmu untuk (Chinn da Jacob, 1986)
Menghindari
terjadinya praktik keperawatan yang tidak bertanggung jawab
Melaksanakan
praktek keperawatan secara profesional
Mengarahkan
profesi dalam mencapai otonomi (mampu menunjukkan kemandirian)
Keperawatan
Sebagai Ilmu
Objek
formal:
Respon
manusia terhadap masalah kesehatan terkait pemenuhan kebutuhan dasar
Bantuan
diberikan karena ada masalah
Objek
material
Adanya
landasan ilmu keperawatan
Pendekatan
secara sistematis dan ilmiah
Perkembangan
Ilmu keperawatan
Ilmu
Keperawatan Dasar:
Konsep Dasar
Keperawatan
Keperawatan
Profesional
Komunikasi
Keperawatan
Kepemimpinan
dan Manajemen Keperawatan
Kebutuhan
Dasar Manusia
Pendidikan
Dalam Keperawatan
Pengantar
Riset Keperawatan
Dokumentasi
Proses Keperawatan
Ilmu
Keperawatan Klinik:
Keperawatan
Maternitas
Keperawatan
Anak
Keperawatan
Jiwa
Keperawatan
Kritis/ Kegawatdaruratan
Ilmu
Keperawatan Komunitas
Keperawatan
Komunitas
Keperawatan
Keluarga
Keperawatan
Gerontik
Ilmu
Penunjang
Ilmu
Humaniora
Ilmu Alam
Dasar
Ilmu
Perilaku
Ilmu Sosial
Ilmu
Biomedik
Ilmu
Kesehatan Masyarakat
Ilmu
Kedokteran Klinik